IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pemerhati Bisnis dan Keuangan Syariah, Ronald Rulindo menyampaikan setidaknya ada tiga hal yang menyebabkan pricing bank syariah bisa lebih mahal.
"Yang pertama, ini sudah banyak disampaikan yaitu skala ekonominya," katanya pada Republika, Sabtu (24/7).
Ia mengajak membandingkan bank syariah dengan bank lain yang kurang lebih total asetnya sama, maka pricing kurang lebih tidak akan jauh berbeda. Beda halnya saat membandingkan aset bank syariah yang asetnya Rp 20-30 trilliun dengan induknya yang Rp 200 trilliun bahkan Rp 1.000 trilliun.
"Kalau harus sama ya tidak masuk akal," katanya.
Maka dari itu, Bank Syariah Indonesia didirikan supaya bisa mencapai skala ekonomi yang dibutuhkan, agar pricing lebih kompetitif. Tapi itu baru BSI, sementara masih banyak bank syariah lain yang skalanya lebih kecil.