IHRAM.CO.ID, TEHERAN -- Kebijakan Larangan Muslim yang dikeluarkan mantan Presiden AS Donald Trump telah berkontribusi pada peningkatan signifikan dalam penerimaan pasien Muslim di rumah sakit darurat di negara bagian Minnesota. Hal ini didasarkan penelitian di Universitas Yale.
Menurut penelitian, yang dilakukan pada tahun setelah dikeluarkannya larangan dan melibatkan lebih dari 250 ribu orang di wilayah Minneapolis-St Paul, ada 232 lebih banyak kunjungan ke unit gawat darurat dari negara-negara yang menjadi sasaran perintah larangan tersebut.
Juga, jika dibandingkan sebelum adanya kebijakan larangan Muslim, kunjungan perawatan primer dan diagnosis stres bagi individu dari negara-negara mayoritas Muslim meningkat. Tetapi pada tahun berikutnya, ada sekitar 101 janji perawatan primer yang terlewatkan.
"Temuan ini mungkin mencerminkan tekanan kumulatif yang meningkat karena berbagai kebijakan yang membatasi dan iklim yang semakin tidak bersahabat terhadap imigran dan pengungsi Muslim di AS," kata studi tersebut, dilansir dari Fars News, Rabu (4/8).