IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Profesor hukum Amerika, Khaled A Beydoun, menulis sebuah kolom mengenai Khabib Nurmagomedov, Islam dan UFC, yang dimuat di laman TRT World. Khaled mengawalinya dengan mengatakan keberhasilan Khabib di dunia UFC juga berkat tangan dingin mending ayahnya yang juga melatih bintang UFC Islam Makhachev.
Sudah sekitar sembilan bulan sejak Khabib Nurmagomedov pensiun dari Mixed Martial Arts (MMA). Tanggal 3 Juli menandai peringatan satu tahun kematian ayahnya, Abdulmanap, peristiwa yang menghentikan karir petarung legendaris dari olahraga yang mengikat dia dan keluarga besarnya.
Dengan rekor sempurna 29-0, dan baru berusia 32 tahun ketika dia menggantung sarung tangannya, banyak yang menyebut Khabib terlalu muda untuk pensiun dan masih banyak yang harus dicapai di MMA. Namun petarung Dagestan, yang secara luas dianggap sebagai salah satu petarung MMA terhebat yang pernah ada, mengakhiri satu babak untuk melanjutkan babak yang ditinggalkan ayahnya.
Abdulmanap lebih dari sekadar pelatih dan pelatih terhadap putranya. Tetapi ia juga salah satu dari ahli pertarungan langka yang tampak berat dalam olahraga pertarungan seperti tinju dan MMA. Pelatih MMA, Cus D'Amato, turut membantu membesarkan desa para pejuang yang menggebrak olahraga ini.