IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Semakin banyaknya anak-anak yatim piatu baru akibat pandemi Covid-19 membuat Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) tak bisa berdiam diri. Baznas berupaya akan membantu anak-anak yatim piatu tersebut, dengan mengajak masyarakat ikut peduli dengan berdonasi.
Direktur Utama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Arifin Purwakananta menegaskan, fenomena melonjaknya jumlah yatim piatu baru akibat pandemi benar adanya. “Memang, jumlah anak-anak yatim yang ditinggal meninggal baik oleh bapak, ibu, ataupun keduanya karena pandemi ini sudah sangat banyak. Kami berkomitmen, dan sudah melaksanakan suatu program sebetulnya, kepedulian untuk membantu mereka,” kata Arifin saat dihubungi Republika, Kamis (5/8).
Pada bulan lalu, kata dia, Baznas melakukan koordinasi tingkat nasional yang berkaitan dengan penanggulangan pandemi Covid-19. Berdasarkan pantauan Baznas tingkat pusat maupun daerah, fenomena melonjaknya anak yatim piatu akibat pandemi benar-benar terjadi dan harus segera ditanggulangi. Di sejumlah daerah, jumlah yatim piatu baru meningkat tinggi, salah satunya ada di Jawa Timur.
Guna memberikan bantuan kepedulian terhadap anak yatim piatu itu, Arifin menyebut bahwa Baznas telah membuat program peduli yatim yang diberi nama ‘Yatim Baznas’. Program ini, lanjut dia, adalah program penggalangan dana yang pengalokasian dananya akan disalurkan kepada anak-anak yatim tersebut.
Sebelum program ini dibentuk, dia menjelaskan, Baznas pada tahun lalu telah membentuk program bantuan beasiswa bagi anak-anak yatim dari kalangan tenaga kesehatan (nakes). “Karena di awal tahun pandemi, banyak sekali nakes yang meninggal dunia dalam menanggulangi Covid-19,” kata dia.
Kini dengan munculnya fenomena melonjaknya yatim-piatu baru akibat pandemi dari beragam elemen masyarakat, pihaknya pun akan memperluas program beasiswa yatim tersebut. Rencananya, kata dia, Baznas akan memberikan beasiswa bagi yatim dan juga bantuan kehidupan untuk mereka.
“Karena nggak sedikit yang dua-duanya (ayah-ibu) mereka yang meninggal. Maka agar mereka bisa survive, anak-anak yatim ini harus kita bantu kehidupannya ke depan,” kata dia.
Penggalangan dana dilakukan melalui Baznas pusat dan provinsi. Adapun begitu, dia menambahkan, penggalangan dilakukan dengan sejumlah cara, salah satunya adalah dengan membentuk kanal-kanal digital guna memudahkan masyarakat agar dapat berdonasi. Dia juga berharap kepada Baznas di tingkat provinsi untuk segera membentuk kanal digital penggalangan dana untuk mempercepat proses penanggulangan fenomena tersebut.