Sabtu 07 Aug 2021 16:35 WIB

Puasa 10 Muharram dan Toleransi Nabi Muhammad kepada Yahudi

Puasa Asyura tidak bisa dilepaskan dari kultur Yahudi umat Nabi Musa AS.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi Puasa
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Puasa

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Umat Muslim dianjurkan untuk berpuasa pada hari Asyura yakni 10 Muharram. Banyak riwayat yang menyebut betapa pentingnya berpuasa pada hari Asyura di bulan Muharram.

Salah satunya dalam hadits Muslim, dari Abu Qatadah, Rasulullah SAW berharap dengan berpuasa pada hari Asyura, Allah SWT menebus dosa-dosa selama satu tahun ke belakang.

Keutamaan berpuasa di hari Asyura pada bulan Muharram tidak bisa dilepaskan dari kultur Yahudi umat Nabi Musa AS. Dalam riwayat Ibnu Abbas, diceritakan ketika Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah dan menemukan orang-orang Yahudi yang sedang berpuasa pada hari Asyura.

Salah seorang Yahudi menjelaskan kepada Nabi SAW mengapa mereka berpuasa pada hari tersebut. Dijelaskan bahwa Yahudi berpuasa pada 10 Muharram karena pada hari itu adalah hari di mana Nabi Musa dan pengikutnya (Bani Israil) diselamatkan oleh Tuhan dari kejaran Firaun dan pengikutnya.

Sebagai bentuk terima kasih dan rasa syukurnya kepada Tuhan, para Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Mendengar hal itu, Rasulullah SAW bersabda, "Saya lebih berhak terhadap Musa daripada kamu." Lantas, Nabi SAW ikut berpuasa pada hari itu dan menganjurkan umatnya untuk juga berpuasa pada hari Asyura.

Dari riwayat itu, tampak Nabi Muhammad SAW membiarkan para Yahudi berpuasa pada hari Asyura untuk memperingati hari di mana Nabi Musa dan Bani Israil diselamatkan dari kejaran Firaun.

Dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Aku tidak pernah melihat Nabi SAW begitu bersemangat berpuasa di hari yang paling dia sukai dibandingkan hari lain, kecuali hari ini, Hari Asyura." (HR Bukhari)

Tentunya, selain berpuasa pada 10 Muharram, umat Muslim juga dianjurkan berpuasa pada hari Tasu'a (9 Muharram) untuk membedakan umat Muslim dengan Yahudi. Sebagaimana pendapat Ibnu Taimiyah, bahwa seorang Muslim yang berpuasa pada hari Asyura disunnahkan untuk juga melakukan ibadah puasa pada hari Tasu'a.

Sebab, puasa hari Tasu'a adalah perintah terakhir Rasulullah SAW meski beliau sendiri tidak sempat melakukannya karena wafat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement