IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mendukung adanya ekosistem digital untuk keuangan syariah khususnya wakaf produktif. Menurut dia, perlu ada desain yang lengkap agar wakaf produktif memberikan dampak yang seimbang antara sosial dan komersial.
"Harus ada proses end to end dan bisa didukung dengan digitalisasi. Saya kira ini menjadi sangat penting dan saat ini juga sudah banyak lembaga amil zakat membuat proyek wakaf menjadi digital," kata Perry dalam Muhadatsah Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah, Sabtu (7/8).
Ia mengatakan, digitalisasi akan mempermudah dalam desain proyek pendanaan karena memudahkan dalam mobilisasi dana. Dalam hal ini, yakni wakaf produktif yang diberikan oleh wakif.
"Kita harus memperkuat dalam merancang desain dan implementasi proyek ekonomi syariah sesuai dengan syariah dan keuangan syariah," kata Perry.
Menurutnya, kemampuan dalam membuat desain wakaf produktif sesuai akad dan kaidah fiqh menjadi sangat penting sekaligus tantangan saat ini. Sebab, perlu adanya keseimbangan antara sosial dan keperluan komersial sehingga pengelolaan wakaf produktif menjadi dapat mandiri.
Lebih jauh, Perry mengatakan, pengelolaan wakaf produktif dengan optimal dengan sistem digital juga diharapkan menjadi transformasi wakaf menuju ekonomi berkelanjutan. Itu demi mendukung tercapainya SDGs pada 2030 mendatang.
"Tentu kita harus terus bersinergi dan kampanye yang tidak lelah sehingga kita bisa memobilisasi wakaf produktif melalui penguatan ekosistem digital," ujarnya.