Setelah beristirahat sejenak di Cupel, ulama asal Jombang, Jawa Timur, itu melanjutkan perjalanan menuju Kampung Timur Sungai, tempat Kiai Ahmad berada.
Di samping Masjid Agung Baitul Qadim Loloan Timur, Kiai Wahab mengenalkan NU kepada para alim ulama masyarakat Islam Jembrana. Dalam Kesempatan itu Kiai Wahab berpidato, "Kalau boleh diibaratkan sebagai penjual obat, saya ingin menjajakan saya punya obat (NU) kepada tuan-tuan. Jika cocok, alhamdulillah. Jika tidak cocok, tidak apa-apa."
Dalam pertemuan tersebut sempat terjadi tanya jawab seputar masalahmasalah agama. Para ulama dan tokoh lokal Jembrana merasakan ada kecocokan antara ajaran keislaman yang selama ini hidup di Jembrana dan paham aswaja yang diusung Jam'iyah NU.
Oleh karena itu, diplomasi Kiai Wahab dalam menawarkan NU ini dengan cepat dapat diterima dan menarik minat para ulama, para tokoh serta masyarakat setempat untuk bergabung ke dalam NU.