Selasa 10 Aug 2021 02:19 WIB

Presiden ICYF: Islamofobia Penyakit Anomali

Islamofobia bukanlah fenomena sosiologis yang sederhana.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Islamofobia (ilustrasi)
Foto: Bosh Fawstin
Islamofobia (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, ANKARA -- Presiden Islamic Cooperation Youth Forum (ICYF), Taha Ayhan mengatakan pada Sabtu (7/8) bahwa Islamofobia bukanlah fenomena sosiologis yang sederhana dan tidak dapat dijelaskan dengan satu alasan.

"(Islamofobia) adalah penyakit, anomali yang muncul bersamaan dengan dinamika temporal dan spasial," kata Ayhan dilansir Anadolu Agency pada Senin (9/8).

Baca Juga

Disebutkan bahwa ada wacana terhadap semua agama, termasuk Islam, yang telah meningkat di seluruh dunia. Ayhan mengatakan upaya diskriminatif khususnya menargetkan Islam.

"Meskipun Islam dikirim untuk seluruh umat manusia, adalah agama umum bagi umat manusia, dan diterima sebagai warisan bersama, namun diserang seolah-olah itu milik peradaban tertentu dan asing bagi semua yang lain," kata Ayhan.

Ayhan mengatakan, politisi seperti Presiden Prancis Emmanuel Macron dan pemimpin Partai untuk Kebebasan di Belanda, Geert Wilders, mencoba membuka wilayah untuk diri mereka sendiri dalam politik domestik dan internasional, memposisikan diri mereka melalui Islamofobia.

"Diskriminasi terhadap Muslim bertentangan dengan Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia, serta nilai-nilai dasar yang dirujuk oleh Uni Eropa, Dewan  Eropa dan Komisi Eropa," kata Ayhan.

"Terlepas dari hak-hak ini, para politisi Jerman dan Prancis menggunakan cara-cara hukum dan mengesahkan undang-undang untuk memberi ruang bagi diri mereka sendiri dan membuat warga negara mereka menyesuaikan diri dengan sistem kepercayaan yang mereka usulkan. Ini adalah upaya yang harus dikutuk dan dihindari. Undang-undang dan kriteria demokrasi mereka sendiri bertentangan dengan keputusan yang telah mereka ambil," lanjut dia.

Dia menggarisbawahi bahwa fondasi lembaga think tank diperlukan untuk memerangi Islamofobia secara efektif. "Pihak lembaga think tank, saluran televisi dan radio atau unit pers akan mengambil peran serius secara global dalam mengklaim hak," kata Ayhan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement