IHRAM.CO.ID, YANGON -- Muslim Rohingya tidak masuk dalam daftar penerima vaksin di Rakhine, Myanmar.
"Saat ini tidak ada rencana untuk memvaksinasi Muslim yang tinggal di kamp-kamp di Sittwe. Kami hanya mengikuti perintah,” Administrator lokal Kyaw Lwin yang ditunjuk oleh junta militer mengatakan kepada Reuters, Rabu (11/8).
Lwin menjelaskan, peluncuran 10.000 vaksinasi telah dimulai untuk kelompok prioritas seperti orang tua, petugas kesehatan, staf pemerintah dan biksu Buddha. "Itu semua tergantung pada berapa banyak vaksin yang kami terima dan instruksi yang kami dapatkan. Sejauh ini kami belum menerima instruksi mengenai itu," kata Kyaw Lwin.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Myanmar dan otoritas militer tidak memberikan komentar terkait peluncuran program vaksinasi tersebut. Muslim Rohingya tinggal di gubuk-gubuk padat dan gang-gang sempit berlumpur. Mereka tinggal di balik kawat berduri, yang memisahkan mereka dari mayoritas Buddha di Sittwe.
Spesialis hak asasi manusia kelompok Fortify Rights, Zaw Win, mengatakan, dia tidak terkejut bahwa junta tidak memprioritaskan Rohingya dalam program vaksinasi. Menurutnya, Rohingya telah lama menghadapi pembatasan ekstrem atas hak-hak mereka dalam kehidupan sehari-hari, termasuk hak atas kesehatan.
"Rohingya yang kami ajak bicara di Rakhine Utara telah menyatakan ketakutan dan tidak percaya terhadap sistem medis di negara bagian, termasuk kemungkinan yang akan mereka alami jika pergi ke rumah sakit dengan gejala Covid-19," ujar Zaw Win.