Kamis 12 Aug 2021 14:14 WIB

Sultan Baabullah, Pahlawan Islam dari Ternate (II)

Pada 28 Februari 1570 Baabullah diangkat menjadi raja.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
  Sejumlah warga beraktivitas di depan Kedaton (keraton) Kesultanan Ternate dengan dengan latar belakang Gunung Gamalama di Kota Ternate, Maluku Utara, Ahad (28/12).  (Antara/Widodo S. Jusuf)

Pada 1570-1571 Baabullah juga mengirimkan lima kapal kora-kora dengan 500 prajurit ke Ambon. Armada ini dipimpin Kapita Kalakinko dan Kapita Rubohongi. Misi mereka adalah untuk mengusir Portugis secara berangsur-angsur dari Maluku. Ia pun berhasil merebut Buru, Hitu, Seram, dan sebagian Teluk Tomini.

Sementara, armada ke Moro-Halmahera, Bacan, dan Morotai juga mengalami kesuksesan. Di masa-masa ini, Sultan Baabullah juga menerima bantuan dari wilayah-wilayah yang selama ini menjadi bawahan (vassal) Kesultanan Ternate, seperti Kapita Lesidi dan Kambello. Antara 1571-1575, raja Ternate itu berlayar untuk mencari orang-orang Portugis yang lari ke Buton.

Mereka kabur setelah Kesultanan melancarkan serangan terhadap Ambon, Hitu, Buru, Seram, dan Teluk Tomini. Sultan kemudian memenangkan perang dengan Portugis sehingga kekuasaannya diakui Buton.

Setelah itu, ia melanjutkan pergerakan ke Selayar, lalu Makassar, dan mendapatkan kemenangan secara berun tun. Pada Desember 1575 Sultan Baabullah mengeluarkan ultimatum kepada orang-orang Portugis yang masih menjaga benteng. Imbauan itu dikhususkan untuk Gubernur Nuno De Lacerda.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement