IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Nahdlatul Ulama (NU) terus melakukan berbagai aksi kemanusiaan di masa pandemi terlebih saat pelaksanaan Idul Adha 1442 H. NU se-Jawa Timur dalam perayaan Idul Adha tercatat menyalurkan puluhan ribu sapi dan ratusan ribu kambing. Penyaluran ini disebut Gerakan Daging Qurban untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
NU Jawa Timur diketahui berhasil mengumpulkan penyaluran dana sebesar Rp 987.412.155.000. Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 PWNU Jawa Timur, A Arif Amrullah, menyebut dana tersebut merupakan hasil akumulasi penyaluran hewan kurban untuk warga terdampak Covid-19.
"Dana ini merupakan akumulasi dari laporan NU Care-Lazisnu tingkat PW, PC, MWC, Ranting & JPZIS Masjid/Mushala/Pondok Pesantren,” kata A Afif Amrullah, dalam pesan yang diterima Republika, Kamis (12/8).
Dari akumulasi yang ada, 6 juta masyarakat Jawa Timur terdampak Covid-19 disebut telah menerima penyaluran daging qurban. Program Nusantara Berqurban merupakan salah satu program prioritas dalam penanganan Covid-19.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua NU Care LAZISNU Jawa Timur ini menyebut, dari program tersebut terdata 48.591 ekor sapi dan 117.270 ekor kambing disembelih, dimana daging kurbannya dibagikan kepada masyarkat terdampak Covid-19.
Dalam peta penyaluran bantuan terdampak Covid-19 oleh NU se-Jatim selama Idul Adha, Kabupaten Sidoarjo mencatat sebagai wilayah dengan penerimaan terbesar, yaitu Rp 202.497.000.000. Selanjutnya posisi kedua diisi Kabupaten Jombang dengan Rp 114.414.925.000.
Selain program Nusantara Berqurban, NU Jawa Timur juga melakukan aksi peduli warga Isolasi Mandiri (isoman). Aksi ini dilakukan dengan membagikan ribuan paket bantuan bagi warga yang menjalank isoman.
Paket tersebut berisi beras, multivitamin, madu, probiotik, minyak kayu putih, masker dan buku panduan isolasi mandiri. Tak hanya itu, diberikan pula alat tes kadar oksigen dalam darah (oximeter) secara gratis.
Ketua Satgas Covid-19 PWNU Jawa Timur, dokter Hidayatullah, mengatakan selain bantuan untuk warga isoman, ada juga beasiswa santri atau siswa yang ditinggal meninggal dunia orang tua akibat terinfeksi Covid-19.
“Beasiswa yatim-piatu diberikan kepada anak untuk terus melanjutkan pendidikan baik di pesantren dan sekolah di lingkungan NU,” kata Dokter Hidayatullah.
Program sosial ini disebut akan diusahakan berjalan secara terus menerus, dengan menggalang donasi dari umat yang mempercayakannya kepada PWNU Jatim.