IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Dalam surah Al-Baqarah ayat 36 Nabi Adam diperintahkan Allah SWT turun dari surga menuju dunia yang fana. Ada pendapat bahwa sebagai nabi yang maksum (terjaga dari dosa) tidak boleh mengatakan Nabi Adam telah berbuat dosa hingga akhirnya keluarkan dari surga.
Benarkah akan berdosa jika mengatakan Nabi Adam dikeluarkan dari surga karena dosanya telah memakan buah khuldi?
Ustaz Rafiq Jauhary Lc mengatakan, para ulama telah mengeluarkan ijmak bahwa seluruh Nabi adalah maksum yang berarti terhindar dari kesalahan.
"Tentang kemaksuman ini ada di antara ulama yang berkeyakinan bahwa para Nabi terhindar dari kesalahan besar, namun tidak dari kesalahan kecil," kata Ustaz Rafiq Jauhary saat dimintai pendapat, Rabu (11/8).
Namun pendapat yang masyhur adalah para Nabi terhindar dari kesalahan baik besar maupun kecil. Para Nabi memang ada kalanya berbuat kesalahan, karena para Nabi pun memiliki sifat salah dan lupa.
"Namun bentuk kemaksumannya adalah kesalahan para Nabi ini segera ditegur dan kemudian memohon ampun, taubat," ujarnya.
Ustaz Rafiq alumni Darul Hadits Al-Ghomidy, Awaly, Makkah Al-Mukarromah ini menyampaikan, bahwa Nabi Adam pernah berbuat kesalahan kemudian bertaubat dengan doa
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Nabi Yunus pernah berbuat kesalahan kemudian bertaubat dengan doa
لا اله الا انت سبحانك اني كنت من الظالمين
Nabi Muhamad pun pernah berbuat kesalahan saat mengabaikan Abdullah Ummi Maktum, kemudian turun lah surat 'Abasa.