IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Belanda kemungkinan akan menutup kedutaan besarnya di Kabul. Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Belanda mengonfirmasi penarikan karyawan kedutaan sedang berlangsung tetapi tidak akan mengatakan berapa banyak staf Belanda yang tersisa, dengan alasan isu keamanan.
"Kami sedang mengevaluasi semua opsi," kata juru bicara Tessa van Staden.
Penyiar Belanda NOS mengutip Menteri Pertahanan Ank Bijleveld yang mengatakan bahwa jumlah penerjemah Afghanistan dan staf lokal yang akan dievakuasi berjumlah beberapa lusin.
Pekan lalu Kementerian Luar Negeri Belanda meminta warga Belanda yang tersisa di Afghanistan untuk segera pergi, dan memperingatkan bahwa kedutaan tidak dapat mendukung atau mengevakuasi mereka.
Taliban memperketat cengkeraman mereka di Afghanistan pada Jumat, (13/8) dengan merebut kendali atas kota-kota terbesar kedua dan ketiganya sementara kedutaan-kedutaan negara Barat bersiap untuk mengirim pasukan untuk membantu mengevakuasi staf dari Ibu Kota Kabul.
Kekalahan itu telah memicu kekhawatiran bahwa pemerintah Kabul yang didukung Amerika Serikat bisa jatuh ke tangan pemberontak ketika pasukan internasional menyelesaikan penarikan mereka setelah 20 tahun perang.Seorang pejabat pertahanan AS mengutip intelijen AS yang mengatakan minggu ini bahwa Taliban dapat menguasai Kabul dalam 90 hari.
Sumber: Reuters