Ahad 15 Aug 2021 21:02 WIB

Masjid Jami Al-Mansur, Saksi Perjuangan Kemerdekaan

Masjid ini pernah dijadikan markas para pejuang kemerdekaan.

Sejumlah umat Muslim melaksanakan ibadah Shalat Dzuhur di Masjid Jami Al Mansur, Tambora, Jakarta Barat, Senin (18/12).
Foto:

Peristiwa penting tersebut terjadi ketika baku tembak antara pasukan pejuang kemerdekaan dengan tentara NICA yang masuk melalui Pelabuhan Sunda Kelapa.Pada 4 Safar 1186 H, salah satu ulama besar berkunjung ke masjid ini, yaitu Muhammad Arsyad Al-Banjari yang saat itu baru pulang dari Mekah dan singgah di Betawi.

Beliau diminta untuk memperbaiki arah kiblat masjid ini.Pada 1937, Masjid Jami Al-Mansur dipugar dan diperluas pada periode Guru Mansur. Perubahan nama masjid untuk menghormati dan mengenang perjuangan Guru Mansur yang dilakukan pada 1967 setelah wafat.

photo
Sejumlah umat Muslim melaksanakan ibadah Shalat Dzuhur di Masjid Jami Al Mansur, Tambora, Jakarta Barat, Senin (18/12). - (Republika/Putra M. Akbar)

 

Kemudian pada 1980, Masjid Jami Al-Mansur ditetapkan sebagai cagar budaya.Arsitektur bangunan Masjid Jami Al-Mansur tidak terlepas dari ciri-ciri masjid berlanggam Masjid Jawa. Memiliki denah empat persegi dengan atap tajug tumpeng tiga dan diakhiri dengan hiasan berupa mahkota yang merupakan beberapa ciri khas masjid berlanggam Masjid Jawa.

Masjid ini mempunyai satu menara yang berada di tenggara masjid. Pada ruang masjid terdapat ceruk kecil yang mengindikasikan arah kiblat ke Mekah yang disebut mihrab.Atap tajug tumpeng tiga menjadi unsur penting tidak hanya untuk menjadi pelindung hujan dan panas matahari, namun juga memiliki arti sebagai simbol dan identitas dari perkembangan arsitektur masjid pada masa itu.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement