1978
Khan terbunuh dalam kudeta komunis. Nur Muhammad Taraki, salah satu pendiri Partai Komunis Afghanistan, mengambil alih negara dan menjadi presiden. Babrak Karmal menjadi wakil perdana menteri.
Mereka memproklamirkan kemerdekaan dari pengaruh Uni Soviet, dan menyatakan kebijakan mereka berdasarkan prinsip-prinsip Islam, nasionalis Afghanistan, dan keadilan sosial ekonomi.
Uniknya, Muhammad Taraki menandatangani perjanjian persahabatan dengan Uni Soviet. Hafizulah Amin, pemimpin komunis berpengaruh lainnya, mulai berseteru dengan Muhammad Taraki. Bahkan keduanya nyaris memulai pertempuran.
Jauh di luar Kabul dan kota-kota besar Afghanistan, pemimpin Islam konservatif dari semua etnis -- yang tidak setuju dengan kebijakan Daoud Khan -- memulai pemberontakan bersenjata. Mereka disebut Mujahidin.
1979
Dubes AS Adolph Dubs terbunuh. AS memutuskan bantuan ke Afghanistan. Pertikaian Muhammad Taraki dan Hafizullah Amin dimulai.
Pada 14 September 1979, Muhammad Taraki terbunuh dalam konfrontasi dengan pendukung Amin. Uni Soviet menginvasi Afghanistan pada 24 Desember 1979, untuk memperkuat rezim komunis yang goyah.
Pada 27 Desember 1979, Amin, keluarga, dan pengikutnya, dieksekusi di depan istana. Wakil PM Babrak Karmal menjadi perdana menteri.
Oposisi terhadap Karmal dan kehadiran Soviet meluas, memunculkan demonstrasi publik paling berdarah. Pada 1980, Mujahidin mempersatukan semua faksi perlawanan untuk melawan penjajah Uni Soviet dan tentara dukungan Moskwa.
1982
Sekitar 2,8 juta warga Afghanistan lari ke perbatasan Paksitan. Sebanyak 1,5 juta lari ke Iran. Mujahidin menguasai pedesaan. Uni Soviet bercokok di kota-kota.
1984
Osama bin Laden melakukan perjalanan pertama yang terdokumentasi ke Afghanistan untuk membantu perjuangan melawan Uni Soviet.
1986
Mujahidin menerima senjata dari AS, Inggris, dan Cina, melalui Pakistan.
1988
Sepember 1988 Osama bin Laden dan 15 kelompok Islamis lainnya membentuk Al Qaeda, yang artinya pangkalan, untuk memerangi Uni Soviet dan sispa pun yang menentang pembentukan negara Islam di Afghanistan.
1989
AS, Pakistan, Afghanistan, dan Uni Soviet, menandatangani perjanjian damai di Jenewa, yang menjamin kemerdekaan Afghanistan, dan penarikan 100 ribu pasukan Uni Soviet.
Mujahidin melanjutkan perlawanan terhadap pemerintah komunis Afghanistan pimpinan Dr Mohammad Najibullah. Gerilyawan mengangkat Sibhadullah Mojadidi sebagai kepala pemerintahan di pengasingan.