Selasa 17 Aug 2021 02:28 WIB

Hari Asyura Sebelum dan Sesudah Datangnya Islam

Asyura sendiri memiliki arti ke-10.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Warga berjalan membawa bubur Asyura saat tradisi membagi bubur asyura di kompleks Masjid Menara Kudus di Desa Kauman, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (28/8/2020). Tradisi peninggalan Sunan Kudus dengan membagikan sebanyak 1000 porsi bubur yang berbahan delapan bahan pangan seperti beras, jagung, kedelai, ketela, kacang tolo, pisang dan kacang hijau serta kacang tanah pada bulan Syura atau Muharam tersebut untuk mengajarkan sikap saling berbagi kepada sesama.
Foto: ANTARA/Yusuf Nugroho
Warga berjalan membawa bubur Asyura saat tradisi membagi bubur asyura di kompleks Masjid Menara Kudus di Desa Kauman, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (28/8/2020). Tradisi peninggalan Sunan Kudus dengan membagikan sebanyak 1000 porsi bubur yang berbahan delapan bahan pangan seperti beras, jagung, kedelai, ketela, kacang tolo, pisang dan kacang hijau serta kacang tanah pada bulan Syura atau Muharam tersebut untuk mengajarkan sikap saling berbagi kepada sesama.

IHRAM.CO.ID,  JAKARTA -- Pada bulan Muharram terdapat hari yang penting bagi kaum Yahudi. Hari itu ialah Hari Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram. Al Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani dalam 'Fathul Baari' menjelaskan, Hari Asyura sangat dimuliakan oleh kaum Yahudi di masa jahiliyah.

Mereka memperingati hari tersebut karena pada hari itulah Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa AS beserta pengikutnya dari kejaran Fir'aun dan pasukannya. Kaum Yahudi menandai Hari Asyura dengan melakukan puasa sebagai rasa syukur atas keselamatan Nabi Musa dan pengikutnya yang diberikan Allah SWT.

Baca Juga

Asyura sendiri memiliki arti ke-10. Di masa sebelum datangnya Islam, Hari Asyura diperingati sebagai hari raya resmi Bangsa Arab. Saat itulah orang-orang berpuasa dan bersyukur menyambut hari tersebut dengan penuh suka-cita sebagaimana Hari Nawruz yang dijadikan hari raya di negeri Iran.

Bagi orang-orang Arab terdahulu, Hari Asyura adalah hari raya yang bersejarah sehingga pada hari itu setiap suku mengadakan perayaan dengan mengenakan pakaian baru dan menghias kota-kota mereka. Sekelompok bangsa Arab, yang dikenal sebagai kelompok Yazidi, pun bersuka-cita pada hari raya tersebut.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement