IHRAM.CO.ID, BANDUNG -- Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) memberi kesempatan bagi mahasiswa semester lima (tingkat tiga) tahun akademik 2021-2022 untuk menggunakan hak belajar dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Pada tahap awal, UIN Bandung akan memulai program MBKM dengan pertukaran pelajar.
"Tahap awal kita pertukaran pelajar dulu. Nanti secara bertahap tujuh program MBKM lain bisa diikuti pula. Secara keseluruhan kan ada delapan program. Alhamdulillah pedomannya sudah siap, perangkat lainnya juga, pun aplikasinya sudah disiapkan. Insya Allah saat perkuliahan dimulai, sekitar dua pekan ke depan, kita bisa eksekusi program MBKM,” ujar Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Rosihon Anwar dalam keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Kamis (19/8).
Menurut Rosihon, pekan lalu pihaknya telah menyosialisasikan aplikasi MBKM kepada para ketua dan sekretaris jurusan, serta pimpinan program studi. Rosihon menambahkan, aplikasi MBKM telah siap dipergunakan. Meski belum singkron dengan SALAM, kata dia, aplikasi MKBM sedang diupayakan proses menuju satu sistem data dan aplikasi.
“Sosialisasi aplikasi ke pimpinan dan Wakil Dekan juga prodi sudah dilakukan. Sementara payung hukum juga sudah tersedia lengkap,” kata dia. Guru Besar Ilmu Tafsir tersebut menerangkan, MBKM akan memberikan pertukaran pengalaman akademik, atmosfer baru, baik lintas program studi di dalam maupun lintas perguruan tinggi. “Saya kira ini juga untuk memecah kejenuhan, karena sudah tiga semester kita berada di kelas virtual. Bilapun kegiatan pertukaran pelajar yang diikuti masih virtual, tapi kan dosen dan temannya baru,” kata dia.
Melalui MBKM, lanjut Rosihon, cita-cita UIN Bandung untuk mewujudkan visi kampus unggul dan kompetitif di Asia Tenggara 2025 semakin kuat terealisasi. Ia berharap, program MBKM UIN Bandung bisa menarik minat mahasiswa asing. “MBKM ini seperti market place, karena itu kami tengah berlari untuk terus melakukan pembenahan internal. Bagaimana agar etalase akademik kita semakin menarik,” ungkapnya.
Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Dr Ija Suntana menjelaskan, mahasiswa yang akan mengambil program MBKM bisa melakukan registrasi melalui aplikasi dengan mengakses https://merdekabelajar.uinsgd.ac.id dan memasukannya dalam Kartu Rencana Studi (KRS). “Prodi juga diharapkan segera melakukan sosialisasi kepada dosen karena salah satu hal yang penting dalam proses ini adalah adanya persetujuan dosen pembimbing akademik,” jelasnya.
Aplikasi juga dipersiapkan untuk mahasiswa dari luar negeri. “Jadi interaksinya bisa global. Mahasiswa dan dosen harus menyadari bahwa dalam praktiknya, misalnya program pertukaran pelajar ke perguruan tinggi lain, mereka akan menjadi duta UIN SGD. layanan akademik yang harus secara maksimal terus kita lakukan, agar mutu akademik kampus ini semakin unggul,” ujarnya.