IHRAM.CO.ID, KABUL -- Taliban merayakan Hari Kemerdekaan Afghanistan yang jatuh pada Kamis (19/8). Hari Kemerdekaan Afghanistan memperingati perjanjian 1919 yang mengakhiri kekuasaan Inggris di negara Asia tengah itu.
"Untungnya, hari ini kita merayakan ulang tahun kemerdekaan dari Inggris," demikian pernyataan Taliban.
"Kami pada saat yang sama sebagai akibat dari perlawanan jihad kami memaksa arogan kekuatan dunia lainnya, Amerika Serikat, untuk gagal dan mundur dari wilayah suci kami di Afghanistan."
Taliban terus berupaya meyakinkan dunia soal legitimasi kekuasaan mereka. Mulai dari mengatakan akan dipandu oleh hukum Syariah, atau hukum Islam. Namun tekanan terus meningkat.
Kendati demikian, kekuasaan Taliban menghadapi tantangan yang mulai muncul. Tantangan itu mulai dari membentuk pemerintahan hingga menghadapi oposisi bersenjata.
Selain itu Taliban menghadapi kemerosotan ekonomi. Dari ATM yang kehabisan uang tunai hingga kekhawatiran tentang makanan di seluruh negara berpenduduk 38 juta yang bergantung pada impor itu.