IHRAM.CO.ID,MAKKAH—Kepresidenan Umum Urusan Dua Masjid Suci membuka empat pintu masuk tambahan dan mengalokasikan 8.000 kendaraan di Masjidil Haram untuk memastikan kemudahan dan kenyamanan bagi jamaah umroh. Pembukaan pintu masuk tambahan dan penambahan jumlah kendaraan membuat pelaksanaan umrah lebih mudah, khususnya bagi jemaah haji lanjut usia dan jemaah difabel.
Pintu masuk yang dibuka adalah pintu masuk Shubaika, tangga Arqam, pintu masuk Al-Marwa, dan di atap kursus Al-Qashashiya. Sedangkan titik distribusi kendaraan telah dibagi dan ditempatkan di tiga pintu masuk untuk mematuhi langkah-langkah pencegahan terhadap virus corona.
Direktur Departemen Perhubungan Bergerak Ahmed Al-Mekati mengatakan lebih dari 5.000 kendaraan reguler dan 3.000 kendaraan listrik dialokasikan untuk para jemaah haji. Poster akan dipasang untuk memastikan bahwa pengunjung menjaga jarak sosial dan kursi roda akan dibersihkan setelah digunakan, sesuai dengan metode pencegahan
Direktur mencatat bahwa lebih dari 180 staf, mulai dari supervisor, teknisi, dan manajer siap melayani para peziarah. Anggota staf akan bekerja dalam empat shift berbeda dengan mempertimbangkan waktu sibuk untuk memberikan standar kualitas layanan tertinggi.
Saudi Arabia mulai membuka dan menerima jamaah umroh dari luar negeri mulai Senin (9/8). Namun sayangnya, Indonesia masih belum diperkenankan bergabung. Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Eko Hartono membenarkan hal tersebut. Menurutnya, salah satu persoalan yang menyebabkan jamaah Indonesia masih ditangguhkan adalah karena persoalan vaksin yang digunakan Indonesia.
"Vaksin juga menjadi tantangan karena sampai sekarang hanya 4 vaksin yang diakui Saudi: Pfizer, Moderna, Johnsons, dan Astra. Sementara kebanyakan di kita (Indonesia) pakai Sinovac dan Sinopharm," imbuhnya.
Eko menambahkan bahwa pihak KJRI Jeddah berupaya supaya vaksin Sinovac dan Sinopharm disetujui oleh Saudi Arabia. "Emang barusan saya diinfo bahwa Saudi sudah setujui Sinovac dan Sinopharm, tapi kami masih akan cek lagi," ujarnya.
Selain itu, kondisi Covid-19 di Indonesia juga menjadi salah satu alasan pemberlakuan larangan masuk jamaah Indonesia ke Kerajaan. "Terus terang karena perkembangan Covid di Indonesia yang cukup mengkhawatirkan termasuk bagi Saudi. Sehingga Info dari Amphuri, aplikasi visa umrah untuk Indonesia masih di blok," tuturnya.
Eko mengimbau kepada jamaah Indonesia untuk bersabar. Ia mengajak untuk fokus menangani Covid-19 sehingga Saudi dapat membuka kembali. "Bagi WNI yang akan umrah, mohon sabar dulu karena memang belum bisa dapat visa umrah. Mari kita fokus untuk bantu tangani Covid di Indonesia sehingga Saudi dapat segera buka larangan masuk bagi yang dari Indonesia. Sekali lagi, kuncinya adalah keberhasilan penanganan Covid kita," tegasnya.