IHRAM.CO.ID, TORONTO -- Hingga kini polisi Toronto menyatakan belum menemukan siapa tersangka di balik serangan vandalisme di masjid Scarborough. Masjid tersebut dan seluruh isinya diobrak-abrik, termasuk salinan Alquran dan kotak amal yang dibobol.
Atas aksi kebencian anti-Muslim ini, anggota masjid Scarborough meminta perlindungan atas serangan terhadap masjid mereka. Imam masjid mengatakan, bahwa ini bukan serangan pertama di masjid, yang mengalami tujuh atau delapan pembobolan sejak 2018 dan tidak ada tersangka yang ditangkap atas kejahatan tersebut.
"Kami belum mendapatkan hasil apa pun dari polisi, kami mencoba empat atau lima kali, itu sangat membuat kami frustrasi,” ujar Imam masjid, Atiqur Rahman dilansir dari About Islam, Selasa (24/8).
Menurut Rahman, kamera CCTV masjid juga terputus dan perekam video digital dicuri. Atas peristiwa ini sambungnya, masyarakat muslim ketakutan dan dipenuhi kekhawatiran insiden serupa akan terjadi lagi.
"Insiden-insiden ini telah menempatkan komunitas kami dalam keadaan ketakutan dan kebingungan. Masyarakat tidak mau menyumbang karena takut akan lebih banyak pembobolan,” kata Rahman.
Jamaah sholat yang tiba di masjid pada Ahad pagi dikejutkan dengan kondisi masjid yang berantakan. Baitul Jannah Islamic Center di Scarborough ditemukan dalam kondisi berantakan pada Ahad (22/8) pukul 5:30 pagi. Kotak sumbangan dan barang-barang dihancurkan, termasuk salinan Alquran dibuang ke lantai.
Polisi Toronto Const. David Hopkinson mengatakan, para pengacau masuk ke masjid melalui jendela, menggeledah beberapa kamar dan mencuri uang dari kotak sumbangan.
"Polisi Toronto hanya menyelidiki satu (pembobolan) yang sedang kami lakukan, kami tidak memiliki catatan untuk hal lain,” kata Hopkinson.
“Untuk seseorang yang memiliki begitu banyak kebencian terhadap tempat seperti ini jika satu kelompok atau kelompok yang berbeda memiliki sentimen yang sama, itu benar-benar memilukan,” kata Rizuan Rahman.
Scarborough Southwest MPP Doly Begum berbagi pesan dukungan dengan komunitas Muslim.
“Masjid Baitul Jannah, tempat banyak dari kami dan keluarga kami di #Scarborough pergi sholat, dibobol tadi malam. Saya hancur melihat akibat dari pembobolan kekerasan ini. Kekerasan semacam ini tidak pernah baik-baik saja," tulisnya.
"Kita harus mengambil tindakan segera untuk mengatasi tindakan rasisme anti-Muslim dan #Islamofobia yang sedang meningkat. Setiap orang berhak memiliki tempat yang aman dan suci untuk menjalankan keyakinan mereka, tindakan ini tidak dapat diterima dan harus dihentikan," tulis yang lain.
Hingga saat ini, belum ada informasi mengenai tersangka dan tidak ada indikasi terkait dengan aksi vandalisme sebelumnya.
"Komunitas Muslim terkadang harus menghadapi hambatan tertentu dalam menjalankan praktik mereka,” kata Rahman.
“Kami mencintai negara ini, kami damai dalam agama kami. Kami menginginkan perlindungan, itulah yang kami inginkan," tambah Rahman.
Serangan terhadap masjid Scarborough terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang serangan Islamofobia di provinsi-provinsi di seluruh Kanada dan seruan yang meluas kepada pihak berwenang untuk mengatasi rasisme, kekerasan yang dimotivasi oleh kebencian, dan prevalensi kelompok sayap kanan.
Sebelumnya, rang laki-laki Muslim dari Saskatoon ditikam dari belakang beberapa kali dengan jenggotnya dipotong pada bulan Juni ketika dia pergi jalan-jalan pagi.
Pada Juni lalu, sebuah keluarga Muslim di London, Ontario juga menjadi korban kebencian. Mereka meninggal dunia saat keluar untuk jalan-jalan sore.
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau menyebut pembunuhan itu sebagai "serangan teroris" dan bersumpah untuk menekan kelompok sayap kanan dan kebencian online.