Rabu 25 Aug 2021 16:34 WIB

Persiapkan PTM, MAN IC Serpong akan Bertemu Satgas Covid-19

MAN IC Serpong bersiap mengadakan pengajaran tatap muka

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah siswa menyimak penjelasan guru pada hari pertama pembelajaran tatap muka
Foto: ANTARA/Wahdi Septiawan
Sejumlah siswa menyimak penjelasan guru pada hari pertama pembelajaran tatap muka

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia telah menetapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di wilayah aglomerasi Jabodetabek. Dengan kondisi ini, MAN IC Serpong bersiap mengadakan pengajaran tatap muka (PTM) sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri).

"Saya tadi sudah melakukan koordinasi dengan Kankemenag Tangerang Selatan, melaporkan tentang PTM ini, serta meminta arahan. Dalam 1-2 hari ini saya rencananya akan berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Tangsel, terkait prosedur yang harus kami lakukan," kata Kepala MAN IC Serpong, Abdul Basit, saat dihubungi Republika, Rabu (25/8).

Dari sisi internal, ia menyebut sudah sejak lama mempersiapkan diri. Pihaknya telah menyusun Standar Operasional Prosedur atau SOP kegiatan jika dilakukan PTM. Selain menyiapkan SOP, ia juga meyakinkan jika pihak sekolah telah menyiapkan sarana dan prasarana, disesuaikan dengan aturan protokol kesehatan yang ada.

Setiap guru dan tenaga kependidikan atau staf juga disebut telah menjalani vaksin Covid-19 dengan dosis penuh. Vaksin ini juga dilakukan oleh keluarga dari guru MAN IC Serpong.

"Saat ini yang harus kami pikirkan adalah siswa-siswi yang berasal dari berbagai daerah. Makanya saya harus bertemu dengan Satgas Covid-19 terkait kebijakan mereka," lanjutnya.

Mengacu pada Inmendagri maupun Surat Edaran dari Pemerintah Tangerang Selatan, PTM bisa dilakukan dengan kondisi 20 persen dari kapasitas normal. Sementara, MAN IC Serpong merupakan sekolah dengan sistem asrama, sehingga dirasa perlu pendekatan dan perhatian lain untuk pelaksanaannya.

Untuk respon wali murid dan siswa/siswi terhadap PTM ini, Abdul Basit menyebut ada suara yang beragam. Namun, secara umum respon yang didapat menginginkan agar segera dilakukan.

Ia pun meyakinkan, jika segala prosedur telah dilakukan dan izin didapat, maka sekolah akan secepatnya dibuka. Hal ini juga mengacu pada beberapa kegiatan yang wajib dilakukan di lingkungan sekolah.

"Saya baru terima informasi terkait asesmen nasional, pengganti UN, ternyata pelaksanaannya harus di sekolah atau madrasah, meski sampel atau tidak semua siswa," ucapnya.

Perihal aturan ini, ia menyebut akan melakukan rapat dengan internal MAN IC. Ada kemungkinan, melihat dari aturan tersebut, yang kembali ke sekolah diprioritaskan pada siswa/siswi yang akan melakukan asesmen ini, dengan pelaksanaan gelombang kedua di akhir September 2021. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement