Rabu 25 Aug 2021 16:43 WIB

Perusahaan Mesir Tuntut Ethiopia atas Investasi di Tigray

Mesir ajukan gugatan atas kerusakan zona industri di wilayah Tigray

Rep: Puti Almas/ Red: Esthi Maharani
Tigray
Foto: AP/Nariman El-Mofty
Tigray

IHRAM.CO.ID, KAIRO — Perusahaan Mesir telah secara resmi mengajukan gugatan internasional terhadap Ethiopia atas apa yang digambarkan sebagai kerusakan zona industri di wilayah Tigray. Selain itu, disebutkan bahwa terjadi gangguan terhadap proyek pekerjaan selama setengah tahun di sana.

Kepala zona industri Mesir di wilayah Tigray, Alaa El-Saqti, mengatakan bahwa pabrik-pabrik Mesir yang berinvestasi di Ethiopia telah mengalami kerugian sekitar 40 juta dolar AS, Ia juga menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan itu telah menempuh arbitrase internasional untuk menuntut hak mereka.

El-Saqti sebelumnya menyoroti bahwa investasi Mesir di Ethiopia melebihi 700 juta dolar AS pada periode 2010 hingga 2018. Perusahaan dari negara itu yang terkena dampak konflik dan perang saudara di Ethiopia saat ini menggunakan langkah arbitrase internasional untuk mengkompensasi kerugian, menunjukkan bahwa perusahaan kerap dipaksa mengambil tindakan hukum setelah kegagalan dałam upaya negosiasi dengan pemerintah negara itu.

“Perusahaan Mesir yang terkena dampak konflik dan perang saudara di Ethiopia telah menggunakan arbitrase internasional untuk mengkompensasi kerugian mereka,” ujar El-Saqti, dilansir Middle East Monitor pada Selasa (24/8).

El-Saqti menggarisbawahi kegagalan juga terjadi dalam upaya untuk mencapai kesepakatan yang melindungi dan mengkompensasi investasi pabrik yang beroperasi di Ethiopia. Ia menjelaskan bahwa pengakuan perselisihan antara perusahaan Mesir dan pemerintah di negara itu dapat menyebabkan penurunan peringkat ke peringkat kredit.

Ribuan orang telah tewas sejak konflik meletus pada November 2020 di wilayah Tigray paling utara Ethiopia, ketika Perdana Menteri Abiy Ahmed mengirim pasukan untuk menggulingkan Front Pembebasan Rakyat Tigray, partai penguasa regional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement