IHRAM.CO.ID, Walaupun sudah cukup sukses dengan Madrasah al-Mu'allimin al-Islamiyah (MMI) dan Pondok Pesantren Daar el-Qolam, KH Ahmad Rifa'i Arief masih bervisi mendirikan beberapa lembaga pendidikan Islam lainnya. Menurut ulama asal Kampung Pasir Gintung, Tangerang, Banten, ini, semakin banyak sekolah, kaum Muslimin pun lebih merasakan manfaat pencerahan.
Pada 1989, ia mendapatkan lahan seluas kira-kira 13 hektare di kawasan P arakansantri, Lebakgedong, Lebak, Ban ten. Di sana, alumnus Pondok Modern Darussalam Gontor ini merintis institusi baru, yang dinamakannya Pondok Pesantren La Tansa Mashira. Nama itu terinspirasi dari surah al-Qasas ayat 77, sehingga maknanya adalah tetaplah fokus pada akhirat, tetapi jangan melupakan dunia.
Kepeduliannya pada dunia pendidikan tidak berhenti sampai di situ. Pada akhir 1993, Kiai Rifa'i melebarkan sayar pesantren dengan adanya Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi/Sekolah Tinggi Agama Islam (STIE/STAI) La Tansa Mashiro. Dengan begitu, para santri setempat dapat meneruskan studi hingga ke jenjang pendidikan tinggi.
Kira-kira dua tahun kemudian, putra pasangan H Qasad dan Hj Hindun ini merin tis pesantren baru lagi. Kali ini, lokasinya terletak di dekat pantai Pandeglang, Banten. Lembaga itu kemudian dinamakan sebagai Pondok Pesantren Wisata La Lahwa.
Nama tersebut bermakna para santri jangan lalai dengan dunia. Disebut sebagai pesantren wisata karena beberapa vila kecil dan resor didirikan di sana. Tujuannya agar pondok itu tidak hanya sebagai tempat untuk menikmati keindahan alam, tetapi juga mentadaburi keagungan ciptaan Allah SWT.