IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Jazirah Arab memiliki geografis sangat luas. Secara politik ada sekitar 11 negara sebagai Jazirah Arab Saudi yaitu Saudi, Palestina Kuwait, Yaman, Oman, Uni Emirat Arab ,Qatar, Bahrain, Irak, dan Suriah
Prof Buya Hamka mengatakan, menurut para ahli ilmu bumi purbakala, baik dari bangsa Yunani maupun Romawi, bahkan bangsa Arab sendiri telah berselisih paham tentang batas-batas Jazirah Arab.
Xenophon telah memasukkan Sungai Furrat sebagai besar di tanah Irak ke dalam watasnya. Ptolemeo menyampaikan batasnya sampai ke Riqqah.
"Bangsa Arab Sendiri memasukkan Semenanjung Sinai, Palestina dan Suriah ke dalam Jazirah nya," kata Prof Dr Buya Hamka dalam bukunya "Sejarah Umat Islam Pra Kenabian Hingga Islam di Nusantara".
Namun, menurut Prof Hamka, jika yang kita maksud dengan Jazirah Arab, yaitu negeri-negeri yang didiami oleh bangsa Arab akan menjadi jelas bahwa batas-batas tanah itu tidak dapat ditetapkan mengikuti satu ukuran saja, akan tetapi harus mengikuti perkisaran dan pertukaran masa.
"Pada zaman dahulu, tempat-tempat yang didiami oleh bangsa Arab memanjang sampai ke tepi sungai Furrat sebelah barat dan sampai pula ke tepi sungai Nil," katanya.
Sebab pada zaman pemerintahan raja raja Firaun bangsa Arab menegakkan ke kemahnya juga di pinggir sungai Nil sampai pinggir laut merah. Sejak zaman purbakala, bangsa Mesir memiliki pandangan sendiri bahwa tanah-tanah di sebelah timur Negeri mereka sampai ke atas Negeri Babilonia, hanya terhitung satu Negeri saja, yaitu negeri Arab.
"Apa bedanya dengan orang Sumatera yang datang ke tanah Minahasa misalnya, walaupun Iya orang Bengkulu atau orang Tapanuli, tetapi mereka semua dihitung dari 1 asal yaitu orang Sumatera," katanya.