Senin 30 Aug 2021 06:03 WIB

Vaksin Covid-19 Iran Dirampok

Kasus kematian Covid-19 di Iran tertinggi di Timur Tengah.

Rep: Lintar Satria / Red: Muhammad Subarkah
Wabah Covid-1i di Iran.
Foto: scmp.com
Wabah Covid-1i di Iran.

REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN-- Kepala kepolisian Teheran mengatakan sekelompok perampok telah mengambil vaksin virus korona. Media Iran melaporkan para pelaku menyerang mobil yang membawa dosis vaksin.  

Perampokan ini terjadi saat kasus kematian Covid-19 di Iran sudah mencapai sekitar 106 ribu. Tertinggi di negara-negara Timur Tengah tapi baru 8 persen dari total populasi yang sudah menerima dua dosis vaksin.

Ahad (29/8) kepala kepolisian Teheran Hossein Rahimi mengatakan perampok menyerang dan mengambil 300 vaksin. Setelah kendaraan pembawanya meninggalkan fasilitas gudang obat Kementerian Kesehatan Iran di selatan Teheran.

Ia tidak mengatakan vaksin dari mana yang diambil. Iran banyak menggunakan vaksin produksi perusahaan Cina, Sinopharm walaupun juga menggunakan vaksin Rusia, Sputnik-V dan AstraZeneca dan vaksin buatan dalam negeri CovBerekat.

Ahad ini Iran melaporkan 518 kasus kematian terkait virus korona dan lebih dari 31 ribu kasus infeksi baru. Selasa (24/8) pekan lalu Iran mencatat rekor 709 kasus kematian dalam satu hari.

Negara itu sedang kesulitan menghadapi gelombang wabah kelima Covid-19. Penyebaran virus didorong virus korona varian Delta yang sangat menular. n 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement