Selasa 31 Aug 2021 03:42 WIB

Baitul Hikmah Mencerahkan Dunia

Baitul Hikmah menjadi pusat pengetahuan yang tak tertandingi saat itu.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Baitul Hikmah di Badhad.
Foto:

Khalifah Abbasiyah Al Ma'mun adalah khalifah filosof, putra Harun Al-Rashid dan berasal dari sekte Mutezil. Ketika dia menggulingkan saudaranya dari kekuasaan dan datang ke Baghdad sebagai Khalifah, ada 20-30 ulama terbesar dalam hidupnya. Dia kemudian mengubah Hizanetul Hikmah menjadi Bayt al-Hikmah, Rumah Kebijaksanaan.

Al Ma'mun membentuk delegasi ilmiah 68 orang, yang termasuk salah satu polymath besar pada masa itu, yakni Al Khawarizmi. Mereka mempelajari pengukuran, menyelidiki dan bereksperimen dengan berbagai metode filosofis dari tradisi India dan Yunani. Penelitian ini membantu mereka menggambar peta dunia yang terperinci dengan garis lintang dan garis bujur.

"Mereka mengukur panjang sabuk khatulistiwa Bumi, dan satu-satunya perbedaan antara nilai saat ini adalah 500 meter. Karya-karya ini masih ada sampai sekarang. Mereka juga membuat peta dunia, mencatat jarak antara kota, laut, gunung. Replikanya peta ini masih di depan Museum Sains dan Teknologi Fuat Sezgin (di Turki)," kata Demir.

Ada pula penelitian tentang planet, bintang, dan astrologi. Al Ma'mun pernah meminta Al Khawarizmi untuk menemukan metode yang mudah untuk akun keuangan, untuk merumuskan ukuran tanah, pembagian warisan, peraturan keuangan, dan kemudian 700 formula dikembangkan oleh Al Khawarizmi, hingga kemudian muncul aljabar muncul.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement