Selasa 31 Aug 2021 03:42 WIB

Baitul Hikmah Mencerahkan Dunia

Baitul Hikmah menjadi pusat pengetahuan yang tak tertandingi saat itu.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Baitul Hikmah di Badhad.
Foto:

Akhirnya, Baitul Hikmah menjadi pusat studi humaniora dan sains yang tak tertandingi, termasuk matematika, astronomi, kedokteran, kimia, geografi, filsafat, sastra, dan seni serta beberapa mata pelajaran lain seperti alkimia dan astrologi.

Dalam hal filsafat, perpustakaan Baitul Hikmah memiliki dua kontribusi besar. Pertama, berfungsi sebagai jembatan antara filsafat Yunani kuno dan filsafat Barat Modern. Baitul Hikmah juga mengumpulkan artefak Yunani kuno dari negara-negara Mesir, Bizantium, Sassanid, dan Romawi dan mencegahnya menghilang. Dengan demikian, artefak ini telah mencapai peradaban Barat dalam waktu singkat.

Kedua adalah kontribusi deskriptif, interpretatif, dan pelengkap. Ulama yang tumbuh dan bekerja di Baitul Hikmah meletakkan dasar bagi banyak ilmu modern. Al Khawarizmi mendirikan aljabar, Al Kindi mengembangkan bukti kosmologis tentang Tuhan, Banu Musa bersaudara menemukan mekanik canggih, dan Jabir Ibn Hayyan membuka jalan bagi munculnya kimia modern.

Namun, dalam perjalanannya, Baitul Hikmah dihancurkan dalam Pengepungan Mongol di Baghdad pada pertengahan abad ke-13. Tetapi penemuan yang dibuat di sana memperkenalkan bahasa matematika abstrak yang kuat, perkembangan ilmiah, dan terobosan yang nantinya akan diadopsi oleh berbagai kerajaan dari Asia hingga Timur Tengah ke Eropa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement