IHRAM.CO.ID, LONDON -- Instagram saat ini menghadapi tuduhan penyensoran atas penonaktifan atau penghapusan konten, dari sejumlah akun Muslim terkemuka. Unggahan tersebut berkaitan dengan peristiwa yang baru-baru ini terjadi di Afghanistan dan Israel-Palestina.
Beberapa pengguna Muslim, dari platform media sosial milik Facebook ini mengatakan, akun mereka ditangguhkan atau dihapus ketika mengunggah sesuatu yang berhubungan dengan Afghanistan. Hal ini berlangsung dalam dua minggu terakhir, sejak Taliban menguasai ibukota Afghanistan, Kabul.
Dilansir di Middle East Eye, Senin (30/8), menurut pesan yang diunggah oleh Instagram di halaman yang dinonaktifkan, konten tersebut dihapus karena melanggar "pedoman tentang kekerasan dan organisasi berbahaya".
Hal ini memunculkan kekhawatiran dan anggapan bahwa unggahan yang dilakukan Muslim terkait urusan global dianggap sebagai suatu perilaku kekerasan.
Sebuah organisasi kampanye yang memantau tindakan anti-Muslim di seluruh dunia, Documenting Oppression Against Muslims (DOAM), memiliki akun Instagram dengan lebih dari 200.000 pengikut. Namun, akun ini untuk sementara telah dinonaktifkan sejak 17 Agustus.