IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Manusia tak terlepas dari banyaknya dosa yang telah ia lakukan. Namun, Allah Maha mengampuni dosa-dosa hamba-Nya dan menerima taubat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh.
Pendiri Pusat Studi Alquran, Prof M. Quraish Shihab, mengatakan dalam bukunya Kematian Adalah Nikmat, Allah akan menggantikan keburukan yang pernah dilakukan seseorang dengan kebaikan apabila ia tulus bertaubat. Dalam konteks ini, Allah berfirman setelah menyebut pelaku syirik, pembunuh, pezina, mereka akan mendapatkan siskaan berganda di Hari Kemudian dan kekal dalam siksaan tersebut.
Allah berfirman dalam surat Al-Furqan ayat 70:
اِلَّا مَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَاُولٰۤىِٕكَ يُبَدِّلُ اللّٰهُ سَيِّاٰتِهِمْ حَسَنٰتٍۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
“Kecuali orang-orang yang bertobat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Keburukan orang tersebut diganti oleh Allah karena taubatnya yang pertama untuk menghapus kesalahannya. Jika dia teringat lagi dengan kesalahan itu lalu bertaubat, maka taubat tersebut dicatat sebagai amal shaleh dan seterusnya. Sehingga tidak mustahil siapa yang bertaubat dengan tulus akan merasakan kehadiran Allah dan mendorongnya untuk melakukan amal-amal shaleh.
Bahkan, terbuka kemungkinan bagi yang tidak bermohon pun selama dosanya bukan mempersekutukan Allah untuk diampuni oleh Allah. Hal itu tercantum dalam surat An-Nisaa ayat 48:
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰٓى اِثْمًا عَظِيْمًا
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.”