Rabu 01 Sep 2021 17:16 WIB

KH Mustofa Kamil, Berjuang Hingga Titik Penghabisan (III)

KH Mustofa Kamil ikut berjuang bersama Bung Tomo di Surabaya.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Pertempuran di Surabaya pada tahun 1945.
Foto: gahetna.nl
Pertempuran di Surabaya pada tahun 1945.

IHRAM.CO.ID, Pada masa pendudukan Jepang, salah satu organisasi yang terbentuk di Indonesia adalah Laskar Hizbullah. Berdiri sejak 1944, laskar ini menjadi medium pendidikan paramiliter bagi kalangan pemuda dan santri.

Di dalam dada mereka, tertanam semangat mempertahankan Tanah Air. Bahkan, hal itu diyakini sebagai sebuah jihad di jalan Allah (fii sabilillah).

Baca Juga

Di Garut, Jawa Barat, antusiasme orang-orang untuk ikut Laskar Hizbullah juga membara. Di antara mereka ialah para santri dan pengikut KH Mustofa Kamil. Berkat kedalaman ilmunya, sang kiai juga dipercaya untuk melatih Laskar Hizbullah. Pesertanya tidak hanya datang dari Garut, melainkan berbagai daerah.

Dalam setiap latihan dan perang, laskar Hizbullah ini selalu dilandasi dengan nilai-nilai Islam. Kalimat takbir menjadi penyemangat pasukan Hizbullah dalam menghadapi musuh. Karena itu, mereka pun terpicu oleh seruan takbir yang digemakan Bung Tomo pada November 1945 melalui radio; seruan untuk melawan pasukan Sekutu yang hendak melumat Surabaya.

Karena memerlukan bantuan dari pemuda dan ulama, Bung Tomo juga mengajak para kiai untuk bergabung berjuang melawah penjajah di ibu kota Jawa Timur itu. Salah satu kiai yang disebut namanya oleh Bung Karno adalah KH Mustofa Kamil dari Garut.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement