IHRAM.CO.ID, YERUSALEM - Sekurangnya 13 warga Palestina terluka oleh pasukan Israel saat mereka memprotes aktivitas permukiman ilegal di Tepi Barat, pada Jumat (3/9) waktu setempat. Demonstrasi anti-pemukiman terjadi di berbagai wilayah Tepi Barat, khususnya di kota Beita, Nablus, dan kota Kafr Qaddum, Qalqilya.
Pasukan Israel turun tangan menanggapi aksi demo warga Israel. Pihaknya menggunakan gas air mata serta peluru tajam dan peluru karet. Sementara warga Palestina membalasnya dengan melempari batu.
Seperti dikutip laman Anadolu Agency, Sabtu (4/9), Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa 13 orang terluka oleh peluru karet.
"Seorang pekerja kesehatan yang menjadi sukarelawan untuk Bulan Sabit Merah Palestina juga termasuk di antara yang terluka," kata pernyataan itu.
Perkiraan warga Israel dan Palestina menunjukkan bahwa ada sekitar 650 ribu pemukim di permukiman Tepi Barat. Termasuk Yerusalem yang diduduki. Mereka tinggal di 164 permukiman dan 116 pos terdepan.
Di bawah hukum internasional, semua pemukiman Yahudi di wilayah pendudukan dianggap ilegal. Polisi Israel mulai mengizinkan serangan pemukim pada tahun 2003 meskipun kecaman berulang kali dari Departemen Wakaf Islam di Yerusalem.