Sabtu 04 Sep 2021 22:10 WIB

JK: Taliban tak Berubah Ekonomi akan Hancur

Taliban diyakini akan memerintah dengan cara yang berbeda dibanding tahun 1990-an.

Rep: Lintar Satria/ Red: Agung Sasongko
 Pasukan Taliban berkumpul untuk merayakan penarikan pasukan AS di Kandahar, Afghanistan, 1 September 2021. Taliban menyerukan dukungan dari masyarakat internasional untuk menghidupkan kembali ekonomi yang hancur akibat konflik selama dua dekade dan sangat bergantung pada bantuan asing.
Foto:

Jusuf Kalla menambahkan, Indonesia juga pernah mengundang orang-orang Afghanistan untuk melihat pesantren. Beberapa kali Indonesia mengundang Kabul untuk melihat Islam moderat Indonesia.

"Melihat di masjid bagaimana, di pesantren-pesantren bagaimana, di sekolah-sekolah Islam bagaimana, termasuk mullah-mullah mereka untuk melihat itu, jadi kita ingin perlihatkan contoh yang baik Islam moderat, mudah-mudahan mereka berubah," kata Jusuf Kalla.

Menurutnya, bila Taliban tidak berubah maka perekonomiannya akan hancur. Maka timbul kelompok-kelompok anti-Taliban yang mengarahkan pada konflik. "Maka berlanjut terus konflik ini selama 60 tahun tapi menurut penilaian saya pasti mereka berubah, jadi pemerintahan yang eksklusif menjadi inklusif," tambahnya.

Menurut Jusuf Kalla negara yang dapat membantu Taliban saat ini China 'mungkin juga Qatar'. Bila China yang membantu, tambah Jusuf Kalla, seperti membangunkan infrastruktur tentu Beijing akan meminta konsesi yang banyak.

"Jadi bisa terjadi penguasaan politik dan penguasaan ekonomi oleh China," tambah Jusuf Kalla.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement