IHRAM.CO.ID, PARIS -- Seorang guru matematika di Nancy, Prancis, Khalid B mengomentari Taliban yang mengambil alih penuh Afghanistan di akun Facebook pribadinya. Namun, karena komentar itu, Khalid diskors, demikian laporan surat kabar Prancis, Le Figaro.
"Taliban memiliki kemauan, keyakinan dan keberanian tak terbatas," tulis dia di unggahannya itu, seperti dikutip laman Anadolu Agency, Sabtu (4/9).
Setelah unggahan tersebut, Khalid kemudian diskors oleh administrasi sekolah. Tangkapan layar unggahannya dilaporkan telah dikirim ke kantor kejaksaan.
Dalam sebuah pernyataan, jaksa Francois Perain mengatakan, terdapat cukup banyak elemen untuk membuka penyelidikan terhadap guru yang mengadvokasi terorisme. Di Prancis, advokasi terorisme secara daring dapat dihukum dengan denda sebesar 119 ribu dolar AS dan hingga tujuh tahun penjara.
Taliban menguasai Afghanistan setelah mengambil alih Kabul pada 15 Agustus. Kini pihaknya tengah dalam tahap akhir proses pembentukan pemerintahan. Pasukan asing telah ditarik sepenuhnya dari negara tersebut.