REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Dubai Electricity and Water Authority (DEWA) telah meresmikan masjid hijau atau masjid ramah lingkungan pertama di dunia. Bangunan indah ini menerima peringkat platinum untuk bangunan hijau oleh Leadership for Energy and Environmental Design (LEED v4) dari US Green Buildings Council (USGBC) dengan 83 poin.
Masjid di Hatta, Dubai, ini dapat menampung lebih dari 600 jamaah. Masjid berdiri di atas lahan seluas 1.050 meter persegi sesuai standar kelestarian lingkungan tertinggi.
"Pembangunan ini sesuai dengan Rencana Induk Perkotaan Dubai 2040 yang diluncurkan oleh Yang Mulia Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Wakil Presiden dan Perdana Menteri UEA, yang menguraikan peta jalan terpadu untuk pembangunan perkotaan berdasarkan pembangunan berkelanjutan, kata Direktur Pelaksana dan CEO DEWA, Saeed Mohammad Al Tayer, dikutip di Khaleej Times, Ahad (5/9).
Masjid ini dilengkapi dengan menara setinggi 25 meter, parkir mobil dan sepeda motor, fasilitas untuk jamaah berkebutuhan khusus, serta stasiun pengisi daya ramah lingkungan. Bangunan ini mampu menghemat sekitar 26,5 persen energi dan 55 persen air. Panel surya photovoltaic saat ini sedang dipasang, termasuk unit pengolahan air untuk penggunaan kembali air yang dimanfaatkan demi irigasi dan pembersihan.
Dalam penilaiannya, DEWA juga memastikan kualitas udara dengan menggunakan perangkat pemurnian udara yang sangat efisien, guna menyediakan lingkungan yang berkelanjutan dan sehat di dalam masjid. Perangkat ini menggunakan bahan daur ulang yang digunakan untuk konstruksi.
“Peresmian masjid pertama di dunia yang menerima peringkat platinum untuk bangunan hijau oleh Kepemimpinan Energi dan Desain Lingkungan di Hatta, merupakan bagian dari upaya DEWA dalam mendukung rencana pembangunan Hatta yang komprehensif dan berkelanjutan serta memenuhi kebutuhan sosial, ekonomi dan pengembangan lingkungan,” kata Al Tayer.
Dengan diterimanya sertifikasi LEED Platinum ini, seolah menegaskan masjid telah memenuhi semua standar keberlanjutan internasional dan mencapai tingkat efisiensi tertinggi. Direktur Jenderal Departemen Urusan Islam dan Kegiatan Amal (IACAD) di Dubai, Dr Hamad Al Sheikh Ahmed Al Shaibani, menyebut masjid ini merupakan dukungan atas upaya UEA dalam memerangi perubahan iklim.
“IACAD melakukan misi berorientasi global yang fokus pada promosi nilai-nilai Islam moderat, mengembangkan kerja amal dan membangun masjid sesuai dengan praktik terbaik internasional. Peresmian masjid mencerminkan inisiatif terkemuka yang memprioritaskan praktik berkelanjutan dan kesehatan manusia,” kata Al Shaibani.