IHRAM.CO.ID, WELLINGTON -- Wanita muslim Fiji-India, Latifa Daud di New Zealand (NZ) menceritakan pengalaman hidupnya melalui podcast What’s 'Wrong With You?' di NZ.
"Salah satu aspek yang paling indah dari komunitas disabilitas adalah keragamannya. Tidak hanya dalam keragaman pengalaman, tetapi juga budaya, kebangsaan, agama, dan gender. Setiap orang yang saya temui yang diidentifikasi sebagai penyandang disabilitas memiliki cara unik mereka sendiri untuk mengekspresikan pengalaman mereka, membawa pandangan dunia dan pendidikan mereka sendiri ke meja," kata Latifa Daud dilansir dari laman Stuff pada Senin (6/9).
Dia mengungkapkan, sebagai seseorang yang hidup dengan disabilitas, terkadang Latifa menemukan dirinya terjebak dalam pengalamannya sendiri, dan lupa bahwa cerita dirinya hanya satu dari miliaran. Ketika dia berusia 11 tahun, Latifa Daud didiagnosis dengan Muscular Dystrophy. Hal itu mengubah dunianya selamanya.
"Saya berasal dari latar belakang Muslim Fiji Gujarat, jadi menjadi minoritas sudah sangat akrab bagi saya. Ketika saya didiagnosis, hampir seolah-olah saya diberi kotak lain untuk dicentang, tetapi saya tidak yakin bagaimana menggabungkan semuanya menjadi satu, yang menjadi 'saya', dan realitas dan perspektif unik saya sendiri tentang dunia. Ini terutama benar ketika menyangkut iman dan pemahaman saya tentang hubungan saya dengan Tuhan, dengan disabilitas yang baru saya temukan," papar dia.
Dia mengungkapkan, dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk introspeksi baginya hingga akhirnya dapat menggunakan iman dalam menerima tubuhnya dengan cara yang sempurna. Hubungannya dengan agama membuat dia menyadari bahwa disabilitas tidak terletak pada dirinya. Itu terletak pada dunia disabilitas yang diciptakan untuk membuat minoritas marginalisasi dan terpinggirkan.