Selasa 07 Sep 2021 14:38 WIB

Anyaman Al-Khoos, Tradisi yang Diwariskan di Wadi Al-Dawasir

Al Khoos atau anyaman merupakan teknik tenun tradisional dan bersejarah

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Esthi Maharani
Perajin menyelesaikan kerajinan anyaman
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Perajin menyelesaikan kerajinan anyaman

IHRAM.CO.ID, WADI AL-DAWASIR—Kerajinan anyaman atau lebih dikenal sebagai Al-Khoos, di provinsi Wadi Al-Dawasir, Arab Saudi mewakili teknik tenun tradisional dan bersejarah di negara itu.  Hasil tani kelapa sawit yang berlimpah di wilayah itu menjadikan profesi tersebut sebagai salah satu industri tradisional yang penting.

Dilansir dari Saudi Gazette, Senin (6/9), kerajinan anyaman dari daerah itu masih populer dan diminati oleh gadis-gadis. Selain karena minat yang masih menigkat di antara mereka, kerajinan ini memang masih digunakan di berbagai kebutuhan sehari-hari.

Selama tur Saudi Press Agency di festival kurma di provinsi tersebut, Noura Obaid Al-Dossari, seorang pengrajin wanita berusia tujuh puluhan mengatakan, dia dan anak-anaknya membawa anyaman dari pertanian mereka, merendamnya dalam air agar lebih lembut. Sebelum akhirnya dibentuk sebagai "Safaif" atau berbentuk seperti kepang lalu dibuat berbagai jenis anyaman seperti keranjang dan tikar.

Ghazeel Bint Nasser Al-Dossari seorang pengrajin berusia tiga puluh tahun mengatakan bahwa dengan mempraktekkan profesinya dia telah dapat membantu keluarganya secara finansial.  Dia juga mengatakan bahwa produksi anyaman menikmati permintaan yang besar di antara penduduk provinsi serta di daerah lain kerajaan, menambahkan bahwa permintaan untuk beberapa jenis produk disesuaikan secara musiman.

Seorang guru perempuan yang kebetulan mengunjungi festival untuk membeli beberapa produk mengatakan bahwa dia ingin memperoleh beberapa produk ini untuk penggunaan sehari-hari di rumah, dan beberapa untuk dekorasi. Ia menambahkan bahwa dia dan keluarganya biasa menyiapkan makanan dengan tema.

Pengawas Festival Saleh Bin Jari Al-Sulais menjelaskan bahwa mereka mengundang para perajin ini untuk berpartisipasi dalam festival berasal dari keinginan mereka untuk melestarikan warisan daerah. Hal ini juga untuk mendorong keluarga yang mempraktikkan industri ini dan mengembalikan beberapa kerajinan warisan yang masih digunakan banyak orang dalam kehidupan sehari-hari

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement