Kamis 09 Sep 2021 18:47 WIB

Syekh Abdurrahman Al-Khalidi, Cahaya dari Batuhampar (II)

Masa yang ditempuh Syekh Abdurrahman dalam mengadakan rihlah keilmuan ialah 48 tahun.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Surau tua (ilustrasi).
Foto:

Dalam tulisannya yang berjudul Dakwah Kelembutan Maulana Syekh Abdurrahman bin Abdullah al-Khalidi Batuhampar, Apria Putra menuturkan sebuah kisah. Pernah suatu ketika, ada segerombolan pemuda datang kepada Syekh Abdurrahman. Mereka membawa beberapa ayam aduan. Tujuannya untuk meminta doa agar ayam-ayam itu nantinya menang di gelanggang.

Bukannya marah, Syekh Abdurrahman justru hanya tersenyum. Dengan ramah, ia menerima kedatangan mereka. Mulailah dipegang ayam-ayam itu. Lisannya tampak komat-kamit membacakan sesuatu. Namun, doa yang dirapalkan Syekh Abdurrahman seja tinya adalah munajat kepada Allah SWT agar para pemuda tersebut diberikan hidayah.

Setelah didoakan, ayam-ayam itu diserahkan kepada mereka. Keluar dari rumah sang syekh, bukan kepalang gembiranya orang- orang itu. Sesampainya di gelanggang, ayam yang telah didoakan itu pun diadu--dan menang.

Akhirnya, anak-anak muda ini semakin percaya dan hormat kepada Syekh Abdurrahman. Rasa respek itu menimbulkan kedekatan.  Dan, lambat laun perangai mereka pun berubah menjadi lebih baik. Kebiasaan sabung ayam ditinggalkannya sama sekali.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement