IHRAM.CO.ID, ELON -- Mahasiswa Universitas Elon, Zain Khan, berada di taman kanak-kanak ketika ibunya menariknya keluar dari sekolah umum dan memindahkannya ke pembelajaran homeschooling. Ini bukan karena sistem pendidikan yang dia jalani. Itu karena dia dan orang tuanya beragama Islam.
Segera setelah serangan teroris pada 11 September 2001, orang tua Khan adalah satu dari ribuan Muslim di seluruh Amerika yang menghadapi diskriminasi agama dan etnis. Lalu 20 tahun kemudian, beberapa prasangka negatif tentang Muslim masih ada.
"Setiap kali seseorang mendengar kata Muslim, mereka sudah memiliki definisi yang telah ditentukan sebelumnya tentang apa artinya itu. Dengan pertumbuhan itu, Anda menghadapi diskriminasi," kata Khan, dilansir dari Elon News Network, Kamis (10/9).
Lahir di Indianapolis dan sekarang menjadi penduduk Cary, Carolina Utara, Khan selalu tahu bahwa dia berbeda dari orang lain di sekitarnya, mulai dari warna kulit hingga budayanya. Namun setiap tahun, dia mengatakan peringatan 9/11 adalah pengingat bahwa agamanya telah dipolitisasi dan ditempatkan dalam posisi negatif.
Ketika dia datang ke kampus Elon sebagai minoritas, Khan hanya lebih memperhatikannya. "Bukan hanya saya bukan kulit putih, tapi saya juga Muslim," kata Khan.