Jumat 10 Sep 2021 01:21 WIB

'Islamic Empire', Ulasan Sejarah Islam Jurnalis Inggris

Jurnalis Inggris merilis buku Islamic Empire.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Kota Baghdad pada masa Abbasiyah berbentuk bundar.
Foto:

"Dia membuat pilihan editorial besar dalam sejarah kaleidoskopik Islam, belum lagi keputusannya yang tidak dapat dijelaskan untuk fokus pada 15 kota sebagai konsep naratifnya. Kelalaiannya yang paling aneh adalah mengabaikan dampak kolonialisme Barat terhadap sejarah Islam. Banyak gerakan Islam yang sangat disesalkan dan dibenci oleh Marozzi lahir dalam perjuangan anti-kolonial selama abad ke-18 dan ke-19. Politik Islam memiliki akar reaksioner, baik dalam perjuangan melawan Kerajaan Inggris atau dalam seruan Negara Islam untuk mengusir pasukan Amerika dari tanah Islam. Dimensi geopolitik dan sejarah itu sebagian besar diabaikan karena Marozzi mendiagnosis penurunan kota-kota Islam sebagai produk stagnasi budaya, spiritual, dan politik internal," papar Qureshi.

 

"Tidak peduli pemilihan kota dan pengamatan Marozzi mengabaikan negara-negara Islam kontemporer seperti Indonesia dan Malaysia, atau dia tidak pernah terlibat dengan kekuatan kreatif baru yang berasal dari pencapaian komunitas imigran Muslim di Eropa dan Amerika Utara. Sejarahnya tentang tanah yang luas ini memiliki tesis yang sempit, dan ini adalah narasi tentang kejayaan masa lalu dan tanah terlantar kontemporer," lanjut Qureshi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement