Dalam Kitab Al-Bidayah wa an-Nihayah disebutkan bahwa Siti Hajar bertanya kepada Nabi Ibrahim alaihis salam. “Akan kemana engkau Ya Ibrahim?”
Pertanyaan itu diulang sampai tiga kali tanpa mendapat jawaban. Sampai akhirnya bertanya kembali, “Apakah ini merupakan perintah Tuhanmu?” Nabi Ibrahim pun menjawab dengan “ya.”
Menengar jawaban ini menjadikan Siti Hajar mengambil kesimpulan sendiri, “Kalau begitu, Allah tidak akan menyia-nyiakan.”
Itulah letak kepasrahan total dari Siti Hajar atas keputusan Allah. Nabi Ibrahim pun berdoa dan naik ke gunung untuk anak keturunannya dengan doa seperti pada QS Ibrahim: 37. Selanjutnya terjadi peristiwa Shafa dan Marwa dalam rangka sya’i (lari-lari kecil mencari air hingga tujuh kali pulang pergi).