Suhu meningkat lebih cepat dari yang diperkirakan. Paris menargetkan untuk membatasi kenaikan suhu global rata-rata hingga 1,5 derajat Celcius berisiko dilanggar jika kita tidak segera bertindak.
Seperti banyak negara di kawasan Mediterania, Tunisia juga rentan terhadap krisis iklim dan guncangan cuaca seperti kenaikan suhu dan tingkat curah hujan yang bervariasi. Ditambah dengan potensi peningkatan frekuensi kejadian ekstrem.
Menurut Institut Meteorologi Nasional, musim panas ini, negara itu mencatat kenaikan suhu musiman rata-rata delapan hingga 15 derajat tergantung pada wilayahnya. Puluhan kebakaran terjadi di negara itu.
Konsekuensi dari kenaikan suhu pada pertanian adalah bencana. Akan tetapi sumber daya genetik tanaman dapat memainkan peran penting dalam menciptakan pertanian yang lebih tahan iklim. Selama berabad-abad, petani yang miskin sumber daya telah menggunakan keragaman genetik secara cerdas untuk mengembangkan varietas yang disesuaikan dengan kondisi lingkungannya.
Bagi wanita seperti Hayet Taboui, budidaya keanekaragaman hayati adalah kunci untuk mempertahankan sistem pertanian yang tangguh, memastikan produksi makanan sehat, dan pada saat yang sama pendapatan bagi keluarga yang tinggal di taman.
"Kami tidak membeli benih hibrida, kami membuat kebun komunitas kami untuk menanam dan melindungi benih lokal kuno yang beradaptasi dengan kondisi iklim dari tahun ke tahun," kata Hayet.