Senin 13 Sep 2021 01:22 WIB

MUI: Santri Wujud Didikan Dari, Oleh, dan Untuk Masyarakat

Hari santri merupakan upaya untuk mendukung masa depan santri.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Santri
Foto: Prayogi/Republika
Ilustrasi Santri

IHRAM.CO.ID,  JAKARTA—Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Amirsyah Tambunan mengatakan, Indonesia sangat menghormati peran dan kiprah santri dan pesantren, bahkan sejak sebelum kemerdekaan. Penghormatan ini diwujudkan dengan adanya UU 18 tahun 2019 tentang Pesantren dan diresmikannya Hari Santri Nasional (HSN). Tahun ini, HSN akan jatuh pada 22 Oktober, untuk memperingati resolusi jihad yang dipimpin KH Hasyim Asy’ari. 

“Hari santri merupakan upaya untuk mendukung masa depan santri kedepannya,” ujarnya kepada Republika, Ahad (12/9). 

Baca Juga

Menurut Amirsyah, pesantren merupakan lembaga berbasis masyarakat yang berfungsi sebagai pusat penanaman keimanan dan ketakwaan, serta penyemaian akhlak mulia untuk mencetak generasi yang teguh keimanannya, rendah hati, toleran, dan memiliki nilai luhur. “Untuk itu santri merupakan perwujudan hasil didikan dari, oleh, dan untuk masyarakat yang telah eksis jauh sebelum Indonesia merdeka,” kata dia. 

Selain menjadi akar bangsa, nilai agama yang ditanamkan di pesantren, kata Amirsyah, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pendidikan. Secara historis, keberadaan pesantren menjadi sangat penting dalam mendukung upaya pembangunan masyarakat dan sebagai penyempurna layanan pendidikan Indonesia. 

“Melalui pesantren yang benyak tumbuh dan berkembang di masyarakat dengan kekhasannya telah berkontribusi penting dalam mewujudkan Islam yang rahmatan lil'alamin dengan melahirkan insan beriman yang berkarakter, cinta tanah air dan berkemajuan, serta terbukti memiliki peran nyata baik dalam pergerakan dan perjuangan meraih kemerdekaan maupun pembangunan nasional dalam kerangka Negara Kesatuan RI,” tuturnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement