IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Dikutip dari buku Talbis Iblis karya Ibnul Jauzi dengan pentahqiq Syaikh Ali Hasan al-Halabi, Ibnul Jauzi rahimahullah berkata, pada masa lalu, yang menjadi penceramah dan pemberi nasihat adalah para ulama dan ahli fiqih. Maka itu Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhu pernah hadir di majelis Ubaid bin Umair, lantas Umar bin Abdul Aziz pun pernah hadir di majelis sang pemberi nasihat.
Namun kemudian peran mulia ini menjadi hina ketika orang-orang jahil berani mengambil alih, sehingga mereka yang memiliki kedudukan tidak lagi mau hadir di majelis mereka. Justru orang-orang awam dan para wanitalah yang menyukai majelis seperti itu.
Para penceramah, pemberi nasihat, serta penutur kisah tidak membekali diri dengan ilmu syar'i. Mereka juga lebih memilih cerita-cerita dan atau kisah-kisah yang membuat orang-orang jahil dan awam terkagum-kagum. Akibatnya, bermuncullah berbagai macam bid'ah.
Mereka memalsukan hadits-hadits targhib wat tarhib (motivasi dan ancaman). Iblis membuat talbis atas mereka sehingga mereka menyatakan: "Kami bermaksud memberi anjuran kepada manusia untuk melakukan kebaikan dan mencegah mereka dari keburukan."
Ini merupakan pelanggaran terhadap syariat. Pasalnya dengan perbuatan demikian, mereka menganggap syariat Islam itu masih kurang dan perlu disempurnakan. Mereka melupakan sabda Rasulullah ﷺ
مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
"Barangsiapa yang sengaja berdusta atas namaku, silakan dia mengambil tempat duduknya di Neraka"