Semangatnya dalam menuntut ilmu membuatnya senang merantau dari satu daerah ke daerah lain. Salah satu daerah tujuannya ialah Ponorogo, Ja wa Timur. Di sana, ia menyambangi Pondok Modern Gontor walaupun hanya sepekan.
Selanjutnya, Abdullah menuju ke Pondok Pesantren Persis Bangil, tempatnya bertukar pikiran dengan Ustaz Mansyur Hassan. Berkat persahabatannya dengan putra ulama Persatuan Islam (Persis) A Hassan itu, ia kerap diundang untuk menjadi khatib di masjid-masjid Persis.
Tiga bulan berikutnya, ia menyempatkan diri ke Jakarta untuk menimba ilmu dari sejumlah tokoh Muslim setempat. Barulah kemudian, dirinya kembali ke Sulawesi Selatan. Kepulangannya didasari kesadaran bahwa kini telah siap untuk mulai berdakwah.