Mereka semua bersedia membantu Ustaz Abdullah untuk mewujudkan impiannya, membangun kampung perkaderan di Balikpapan. Impian itu mengejawantah pada 1 Muharram 1393 Hijriyah atau 5 Februari 1973. Pihaknya diberi sebuah lahan di Karang Bugis, Kalimantan Timur. Di atasnya, berdirilah kemudian kompleks pondok pesantren yang dinamakannya Hidayatullah.
Beberapa tahun kemudian, perkembangan yang signifikan terjadi. Pada 1976, Ustaz Abdullah menerima wakaf berupa tanah seluas 5,4 ha dari seorang dermawan. Lokasi area itu di Gunung Tembak, sekira 33 km dari Kota Balikpapan. Dengan sokongan dari wali kota Balikpapan saat itu, H Asnawie Arbain, maka berdirilah pusat pembinaan Hidayatullah di sana.
"Ia mulai mengomunikasikan gagasannya itu kepada sejumlah dai, baik yang sebaya maupun senior.