Selasa 14 Sep 2021 09:23 WIB

Jerman Izinkan Masuk 2.000 Warga Afghanistan Rentan

Mereka dianggap sebagai kelompok orang yang akan mendapatkan tindakan keras Taliban.

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Jerman Izinkan Masuk 2.000 Warga Afghanistan Rentan. Orang-orang muda duduk di belakang pagar Pangkalan Udara AS Ramstein di Ramstein, Jerman, Senin, 30 Agustus 2021. Komunitas militer Amerika terbesar di luar negeri menampung ribuan pengungsi Afghanistan di sebuah kota tenda di pangkalan udara.
Foto: AP/Matthias Schrader
Jerman Izinkan Masuk 2.000 Warga Afghanistan Rentan. Orang-orang muda duduk di belakang pagar Pangkalan Udara AS Ramstein di Ramstein, Jerman, Senin, 30 Agustus 2021. Komunitas militer Amerika terbesar di luar negeri menampung ribuan pengungsi Afghanistan di sebuah kota tenda di pangkalan udara.

IHRAM.CO.ID, BERLIN -- Jerman mengizinkan setidaknya 2.000 Warga Afghanistan yang dianggap rentan, seperti para aktivis hak asasi, seniman, ilmuwan, dan jurnalis untuk datang dan masuk. Mereka dianggap sebagai kelompok orang yang akan mendapatkan tindakan keras dari Taliban, sebagai penguasa kembali negara di Asia Selatan itu. 

Kementerian Dalam Negeri Jerman mulai mengeluarkan izin masuk kepada orang-orang Afghanistan yang dianggap rentan tersebut. Proses dilakukan dengan memeriksa data dari warga negara itu, termasuk catatan kriminal.

Baca Juga

Setelah data dan catatan orang-orang Afghanistan diterima, Kementerian Dalam Negeri Jerman akan memeriksa dan mengeluarkan izin. Pasukan keamanan kemudian melakukan pemeriksaan identitas lebih lanjut. 

Kantor berita Jerman DPA sebelumnya melaporkan sekitar 2.600 orang di Afghanistan yang berisiko terhadap tindakan kerjas Taliban. Jumlah ini bahkan belum termasuk anggota keluarga mereka. 

 

Mayoritas dari kelompok warga yang rentan tersebut masih berada di Afghanistan. Beberapa dilaporkan melarikan diri ke negara-negara tetangga di kawasan setelah Taliban mengambil alih kekuasaan pada pertengahan Agustus.

https://www.aninews.in/news/world/europe/germany-allows-entry-to-2000-vulnerable-afghans-reports20210914050940/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement