IHRAM.CO.ID, RIYADH – Investor di sektor pendidikan swasta dan asing telah mengalami kerugian besar karena banyak faktor, termasuk penarikan mendadak sekitar 300 ribu siswa dari sekolah setelah mengumumkan kelanjutan studi jarak jauh untuk pendidikan taman kanak-kanak dan sekolah dasar pada tahun ajaran baru.
Anggota Komite Nasional untuk Pendidikan di Federation of Saudi Chambers (FSC), Ibrahim Al-Hamlan, mengatakan kebingungan besar terjadi di antara sekolah swasta dan asing di awal tahun ajaran baru. Sikap ini menghalangi kesempatan mereka untuk perencanaan dan persiapan yang lebih baik.
Al-Hamlan menyebut sektor sekolah swasta tidak mendapatkan cukup waktu untuk membuat perencanaan yang tepat terkait dengan keadaan selama tahun ajaran baru karena kesenjangan komunikasi dengan otoritas terkait.
“Meskipun merupakan hak prerogatif otoritas pendidikan yang kompeten untuk memutuskan dimulainya kembali studi tatap muka di tahun ajaran baru, mereka dapat memberi tahu Komite Nasional Pendidikan di FSC sehingga investor di sektor pendidikan swasta dan asing dapat membuat perencanaan dan pengaturan yang tepat untuk tahun ajaran,” kata al-Hamlan, dilasir Saudi Gazette, Selasa (14/9).
Al-Hamlan menekankan kemitraan yang efektif antara instansi pemerintah terkait dan sektor swasta diperlukan untuk pertumbuhan sektor ini. Tingkat partisipasi pendidikan swasta adalah tujuh persen pada 1415 H dan persentase gabungan pendidikan swasta dan asing adalah 13 persen pada 1441 H.
“Badan semacam itu harus didasarkan pada kemitraan nyata dengan sektor publik untuk menetapkan rencana strategis untuk pengembangannya dan bekerja sama dengan otoritas terkait lainnya. Keberadaan badan tersebut diperlukan untuk menghindari pengambilan keputusan tanpa kajian mendalam dan menyusun mekanisme yang tepat dengan penjadwalan pelaksanaannya,” tambahnya.