Rabu 15 Sep 2021 06:15 WIB

Pesepakbola Muslimah Prancis Perjuangkan Hak Berhijab

Pesepakbola Muslima Prancis perjuangkan hak kenakan hijab.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Pesepakbola Muslimah
Foto:

RUU diusulkan oleh pemerintah Presiden Emmanuel Macron tahun lalu. Itu bertujuan untuk memerangi ekstremisme Islam dan memperkuat sekularisme. Akan tetapi telah banyak dikritik karena condong ke politik sayap kanan menjelang pemilihan nasional 2022, dan menstigmatisasi Islam dan diperkirakan enam juta Muslim di Perancis, terbanyak di Eropa.

Sementara, Paris mengambil alih estafet Olimpiade dari Tokyo 2020 untuk Olimpiade Musim Panas 2024. Prancis tetap menjadi satu-satunya negara di Eropa yang mengecualikan wanita berhijab dari bermain di sebagian besar kompetisi olahraga domestik.

Namun, undang-undang tersebut menyatakan bahwa dalam kompetisi internasional, seperti Olimpiade pemain asing berjilbab dapat bermain di Prancis. Untuk itu, hal ini menimbulkan pertanyaan mengapa Prancis secara khusus menargetkan atlet Muslim berhijabnya sendiri. 

Salah satu pendiri Les Hijabeuses, Haifa Tlili, mengatakan posisi FFF mengikuti tren luas di Prancis, yang sejak 1990-an, telah melihat peningkatan wacana Islamofobia. "Masalahnya adalah mereka diobjekkan," kata Tlili, merujuk pada bagaimana dia percaya aturan FFF berdampak pada pesepakbola wanita Muslim.

"Perempuan tidak lagi ingin dilihat hanya sebagai cadar, tetapi sebagai pesepakbola," kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement