Banyak murid TGH Umar Kelayu yang kemudian menjadi ulama-ulama besar. Tak sedikit pula yang akhirnya turut bergelar tuan guru. Karena itu, ia pun dikenal sebagai gurunya para tuan guru. Selain itu, muridnya juga banyak juga yang menjadi tokoh-tokoh penting di organisasi kemasyarakatan, seperti NU dan Nahdlatul Wathan (NW).
Mereka yang pernah belajar kepada TGH Umar Kelayu tidak hanya membentuk jaringan alim yang lebih luas. Perannya pun terbilang penting dalam penguatan ajaran Islam, khususnya dalam kurun waktu abad ke-19 hingga awal abad ke-20 di Lombok. Di antaranya, ada yang mendirikan pesantrenpesantren.
Umumnya, mereka bergiat melakukan dakwah di tengah masyarakat. Tidak semata-mata itu, para tuan guru ini juga terlibat dalam dalam sejumlah perang melawan Belanda. Kolonialisme bangsa Eropa itu di Lombok bermula dari turut campurnya mereka atas politik lokal setempat.
Semula tampil sebagai sekutu, kekuatan kolonial ini lantas berbalik menyerang setelah perang antara Bali-Sasak dan Lombok usai. Banyak ulama bersama murid-muridnya melakukan perlawanan terhadap penjajahan Belanda.