Ahad 19 Sep 2021 20:01 WIB

Pasukan Israel Tangkap Puluhan Warga Palestina

Israel lakukan pemukulan dan pelecehan anak di bawah umur

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Muhammad Subarkah
 Tentara Israel berjaga di dekat bagian pagar pemisah Israel yang rusak, yang digunakan oleh pekerja Palestina untuk menyeberang ke Israel, di desa Jalameh, Tepi Barat, dekat Jenin, Senin, 6 September 2021. Israel melancarkan perburuan besar-besaran di utara negara itu dan Tepi Barat yang diduduki Senin pagi setelah enam tahanan Palestina keluar dari sel mereka dan melarikan diri semalam dari fasilitas keamanan tinggi dalam pelarian yang sangat langka.
Foto: AP/Nasser Nasser
Tentara Israel berjaga di dekat bagian pagar pemisah Israel yang rusak, yang digunakan oleh pekerja Palestina untuk menyeberang ke Israel, di desa Jalameh, Tepi Barat, dekat Jenin, Senin, 6 September 2021. Israel melancarkan perburuan besar-besaran di utara negara itu dan Tepi Barat yang diduduki Senin pagi setelah enam tahanan Palestina keluar dari sel mereka dan melarikan diri semalam dari fasilitas keamanan tinggi dalam pelarian yang sangat langka.

IHRAM.CO.ID,TEL AVIV – Pasukan Israel telah menangkap puluhan warga Palestina dalam beberapa hari terakhir. Kampanye penangkapan itu dilakukan setelah adanya enam tahanan Palestina yang kabur dari penjara Israel berkeamanan tinggi. 

Menurut data Departemen Urusan Negosiasi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan lembaga advokasi tahanan Palestina, Addameer, terdapat lebih dari 100 warga Palestina yang ditangkap sejak enam tahanan Palestina kabur dari penjara Gilboa di Israel utara pada 6 September lalu. 

“Kami telah mendokumentasikan rata-rata 14 penangkapan per hari di Tepi Barat yang diduduki sejak orang-orang itu melarikan diri. Ini tidak termasuk orang-orang Palestina yang ditangkap di Israel,” kata Milena Ansari dari Addameer saat diwawancara Aljazirah, Ahad (19/9). 

Anak-anak Palestina termasuk di antara mereka yang ditangkap pasukan Israel. Mustafa Amira, bocah berusia 13 tahun asal kota Nilin, dekat Ramallah, adalah salah satu yang diciduk aparat Israel. Ayah Mustafa, yakni Khalil Amira, mengungkapkan, anaknya dan sepupunya, Muhammad (15 tahun), dibekuk, kemudian dipukuli oleh sekitar 10 tentara Israel. “Dia diseret ke tanah oleh tentara sebelum diserahkan ke polisi yang menginterogasinya selama berjam-jam,” kata Amira. 

“Mengapa begitu banyak pria bersenjata harus memukuli seorang anak laki-laki? Jika mereka memiliki kasus terhadapnya, mengapa mereka tidak menanganinya secara hukum dan mengajukan tuntutan?” kata Amira menambahkan. 

Mustafa dan Muhammad ditahan semalaman tanpa diberi makan atau minum. Foto menunjukkan Mustafa mengalami memar dan bengkak di bagian mata. Menurut Ziad Abu Latifa, seorang paramedis di Bulan Sabit Merah Palestina di el-Bireh, pemukulan dan pelecehan anak di bawah umur oleh pasukan keamanan Israel adalah masalah yang sedang berlangsung.

“Saya telah menangani banyak kasus anak di bawah umur dipukuli, termasuk dengan popor senapan, yang menyebabkan patah tulang, pendarahan dan luka wajah yang dalam,” kata Abu Latifa. 

Beberapa organisasi Palestina, termasuk komite pertanian dan kesehatan serta kelompok hak asasi manusia, menjadi target penggerebekan pasukan Israel selama beberapa hari terakhir. Sejumlah pegawai di masing-masing organisasi atau lembaga ditahan. 

Israel telah berhasil menangkap kembali empat tahanan Palestina yang kabur dari penjara Gilboa. Dua tahanan lainnya menyerahkan diri pada Ahad pagi waktu setempat. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement